Ketemu Lagi ya,, :) mmm, sekarang saya hanya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman hidup saya. Barang kali teman2 bisa kasih masukan bagi saya.
Berawal dari sebuah perkenalan, saya memulai pertempuran melawan rasa yang akan menimbulkan kepedihan, yaitu C.I.N.T.A. Pertamanya, kami memang tak saling kenal padahal jarak rumah tidak begitu jauh, tapi yaa gimana lagi kalau memang tak kenal. Nah, itu lah kenapa saya ingin mengenal beliau, kata pepatah "tak kenal maka tak sayang", benar juga. Jadi perlahan saya mulai dari meminta nomor telepon beliau dari teman saya, dan akhirnya saya bisa memperolehnya.
Tak lama setelah saya berusaha dan terus berusaha, akhirnya saya bisa mengenal beliau walau hanya melalui telepon genggam, tapi bagi saya mengenal beliau bagaimana pun caranya adalah suatu keagungan yang begitu berarti untuk langkah pertama saya. Begitu lembut, tulus, baik, lucu dan suka bergurau, begitulah beliau jika sudah berkomunikasi dengan saya.
Pada sebuah kesempatan saya mencoba untuk menghampiri beliau pada sebuah event perlombaan MTQ yang ada didesa saya, yang mana beliau ikut serta sebagai peserta lomba. Saya selalu ikut menghadiri acara tersebut yang berlangsung kalau gak salah 3hari berturut-turut. Pada hari akhir, saat penentuan juara dimulai, disaat semua para peserta tertegun diam menantikan hasil perlombaan. Setelah para juri selesai menentukan hasil, dan juara pun mulai diserukan satu persatu, akhirnya nama beliau keluar sebagai pemenang. "Alhamdulillah" saya ucapkan dari hati. Tak lama setelah pengumuman juara berlangsung, saat acara hendak berakhir, saya memberanikan diri untuk langsung berhadapan dengan beliau. Salah seorang teman memanggil beliau untuk bertemu dengan saya di luar ruangan. Tak tau kenapa saya justru malah lari menghindarinya. Mungkin karena hati saya yang belum cukup mental untuk berhadapan langsung dengan beliau. Tapi saya lebih memberanikan diri untuk bisa berjabat tangan dan berkenalan dan mengucapkan selamat atas kemenangan yang diperoleh beliau. Senyum lembutnya menggetarkan hati saya, serasa hancur seluruh tulang di badan ini. :)
Hari pun terus berlalu, hingga memasuki bulan suci Ramadhan. Puasa terus saya jalankan, berusaha tuk menjalankan perintah suci dari Allah swt. Terus berhubungan jarak jauh melalui telepon genggam yang masih pinjaman dari saudara saya, karena saya memang tidak di izinkan untuk memiliki benda tersebut sebab orang tua takut membuat prestasi saya rusak akibatnya. Rutinitas saya ketika liburan sekolah tiba adalah merathon tiap pagi bersama teman-teman. Saya pun ternyata bertemu beliau yang ternyata suka juga dengan jjp(jalan-jalan pagi). Waah, betapa saya bergetarnya ketika melihat beliau melintas dihadapan saya. Tak tau saja kenapa saya jadi merasa tak berdaya begitu saja setelah melihat beliau. Memang berbeda beliau tak seperti Hawa yang lain yang begitu mempesona sebagian orang. Beliau lah yang begitu mempesona bagi hati saya.
Perkenalan terus berlanjut selama bulan puasa berjalan.Tak lama setelah itu, rasa suka terhadap lawan jenis mulai saya rasakan. Bukan kehendak saya, bukan kuasa saya untuk bisa menyukai seseorang. Tuhan pasti menunjukan jalan terbaik bagi hambanya yang berserah diri dan tawaqal. "Subhanallah", indahnya sebuah rasa yang memikat hati ini setelah beliau menanggapi dan menyatakan hal yang sama seperti halnya saya menyatakan kepadanya. Bak Mu'jizat yang datang sebagai hidayah dari Allah swt. rasa ini akan selalu saya jaga dan saya perjuangkan.
Terus berlanjut bak air mengalir tenang tanpa ada bebatuan yang menghambat arus air tersebut. Kami menjalankannya dengan hati bahagia dan ikhlas. Tak ada kegusaran dari hati kami untuk ragu kepada pasangannya masing2. Hingga pada suatu peristiwa tak meng-enakan hati kami berdua, pecahlah kaca asmara yang saya buat mulai dari kasarnya pasir dan material2 halus yang saya susun dan saya olah menjadi sebuah kaca, dan beriak lah air yang tenang tadi karena terjalnya batu di bagian hilir sungai. Kami berdua bertengkar hebat karena sebuah kesalah pahaman yang tak berujung.
Perempuan mana yang tega jika prianya main belakang dengan perempuan lain. Tapi itu sebuah kesalahan pahaman besar. Memang saya ada berpesan singkat dengan perempuan lain, tapi saya sungguh demi Tuhan dan demi seluruh orang yang saya sayang, saya tidak pernah ada dan bahkan tidak akan menduakan beliau dengan siapa pun. Tapi apa mau dikata jika hati sudah terluka, beliau menyesali telah mengenal dan bersama saya.
Yaa Allah, apa yang harus saya perbuat lagi untuk dapat meyakinkan hati beliau, hamba sungguh sayang terhadapnya. Itulah do'a saya tiap kali saya menjalankan sholat wajib lima waktu. Berbagai cara saya lakukan untuk membuat hati beliau tenang. Bahkan saya sempat berdiam diri untuk menenangkan itu semua. Bukan bermaksud lari, bukan bermaksud menghindar, namun itu mungkin jalan terbaik bagi saya untuk dapat menenangkannya. Namun, itu semua tidak berguna karena beliau begitu terpukulnya. Tak dapat saya sangka, beliau sudah menaruh hati pada pria lain. Entah itu hanya sebuah pelarian atau kesungguhan beliau karena telah terluka hatinya.
Untuk sekarang, saya masih menaruh rasa yang masih sama terhadap beliau. Jika beliau dapat terbuka hatinya, saya sangat mengaharapkan. Karena saya sendiri lah yang dapat mengobati luka hatinya. Mohon tidak menaruh rasa sakit itu dalam2, karena yang saya tau beliau masih memendam rasa itu hingga sekarang.
Naah, demikian cerita singkat saya tentang pengalaman hidup saya. Bagi teman2 yang ingin berbagi masukan, saya sangat harapkan.
Sekian dan Terima kasih :)
Ini ada beberapa game seru buat hape mu yang mendukung javascript, tinggal downlod aja tanpa register! Try it..
